Minggu, 29 April 2012

Katy Perry - Firework

Do you ever feel like a plastic bag,
drifting through the wind
wanting to start again?
Do you ever feel, feel so paper thin
like a house of cards,
one blow from caving in?

Do you ever feel already buried deep?
6 feet under screams but no one seems to hear a thing
Do you know that there's still a chance for you
'Cause there's a spark in you

You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July

'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y

Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, oh, oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own

You don't have to feel like a waste of space
You're original, cannot be replaced
If you only knew what the future holds
After a hurricane comes a rainbow

Maybe your reason why all the doors are closed
So you could open one that leads you to the perfect road
Like a lightning bolt, your heart will blow
And when it's time, you'll know

You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July

'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y

Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it through-ough-ough

'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
As you shoot across the sky-y-y

Baby, you're a firework
Come on, let your colors burst
Make 'em go "Oh, Oh, Oh"
You're gonna leave 'em falling down-own-own

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon

Tarsius Binatang Unik dan Langka


Tarsius (diantaranya Tarsius tarsier dan Tarsius pumilus) adalah binatang unik dan langka. Primata kecil ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia, meskipun satwa ini bukan monyet. Sedikitnya terdapat 9 jenis Tarsius yang ada di dunia. 2 jenis berada di Filipina sedangkan sisanya, 7 jenis terdapat di Sulawesi Indonesia. Yang paling dikenal adalah dua jenis yang terdapat di Indonesia yaituTarsius tarsier (Binatang Hantu / Kera Hantu) dan Tarsius pumilus (tarsius kerdil, krabuku kecil atau Pygmy tarsier). Kesemua jenis tarsius termasuk binatang langka dan dilindungi di Indonesia.
Nama Tarsius diambil berdasarkan ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter (hampir 10 kaki) dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kaki hewan ini memiliki lima jari yang panjang. Jari-jari ini memiliki kuku, kecuali jari kedua dan ketiga yang memiliki cakar.
Tarsius memang layak disebut sebagai primata mungil karena hanya memiliki panjang sekitar 10-15 cm dengan berat sekitar 80 gram. Bahkan Tarsius pumilus atau Pygmy tersier yang merupakan jenis tarsius terkecil hanya memiliki panjang tubuh antara 93-98 milimeter dan berat 57 gram. Panjang ekornya antara 197-205 milimeter.
Ciri-ciri fisik tarsius yang unik lainnya adalah ukuran matanya yang sangat besar. Ukuran mata tarsius lebih besar ketimbang ukuran otaknya. Ukuran matanya yang besar ini sangat bermanfaat bagi makhluk nokturnal (melakukan aktifitas pada malam hari) ini sehingga mampu melihat dengan tajam dalam kegelapan malam.
Tarsius juga memiliki kepala yang unik karena mampu berputar hingga 180 derajat ke kanan dan ke kiri seperti burung hantu. Telinga satwa langka ini pun mampu digerak-gerakkan untuk mendeteksi keberadaan mangsa.
Sebagai makhluk nokturnal, tarsius hanya beraktifitas pada sore hingga malam hari sedangkan siang hari lebih banyak dihabiskan untuk tidur. Oleh sebab itu Tarsius berburu pada malam hari. Mangsa mereka yang paling utama adalah serangga seperti kecoa, jangkrik. Namun terkadang satwa yang dilindungi di Indonesia ini juga memangsa reptil kecil, burung, dan kelelawar.
Habitatnya adalah di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, Siau, Sangihe dan Peleng. Di Taman Nasional Bantimurung dan Hutan lindung Tangkoko di Bitung, Sulawesi Utara. Di sini wisatawan secara mudah dan teratur bisa menikmati satwa unik di dunia itu. Tarsius juga dapat ditemukan di Filipina (Pulau Bohol). Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, Tarsius lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan “balao cengke” atau “tikus jongkok” jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia.
Tarsius menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon. Hewan ini menandai pohon daerah teritori mereka dengan urine. Tarsius berpindah tempat dengan cara melompat dari pohon ke pohon dengan lompatan hingga sejauh 3 meter. Hewan ini bahkan tidur dan melahirkan dengan terus bergantung pada batang pohon. Tarsius tidak dapat berjalan di atas tanah, mereka melompat ketika berada di tanah.
Populasi satwa langka tarsius, primata terkecil di dunia yang hidup di hutan-hutan Sulawesi diperkirakan tersisa 1.800. Ini menurun drastis jika dibandingkan 10 tahun terakhir dimana jumlah satwa yang bernama latin Tarsius spectrum ini, masih berkisar 3.500 ekor. Bahkan untuk Tarsius pumilus, diduga amat langka karena jarang sekali diketemukan lagi.
Penurunan populasi tarsius dikarenakan rusaknya hutan sebagai habitat utama satwa langka ini. Selain itu tidak sedikit yang ditangkap masyarakat untuk dikonsumsi dalam pesta anak muda. Binatang yang dilindungi ini digunakan sebagai camilan saat meneguk minuman beralkohol cap tikus.
Satu lagi, bintang langka dan unik ini sangat sulit untuk dikembangbiakan di luar habitatnya. Bahkan jika ditempatkan dalam kurungan, tarsius akan melukai dirinya sendiri hingga mati karena stres
sumber : Internet

Sabtu, 28 April 2012

Permen dari Kuali Beracun

Hikikikik ... suara tawa nenek sihir jahat terdengar di tempat yang gelap. Dia sedang mengaduk kuali berisi ramuan aneka warna menggiurkan. Wurrrr ... dari kualinya, keluar permen-permen terbang warna-warni.
Hikikikik ... tawa seram juga keluar dari permen terbang yang kelihatannya sangat enak itu. Ssst, permen terbang itu diam-diam menyeringai, lo. Dia siap meracuni anak-anak yang tergoda memakannya.
Hiii .... Apa benar ada nenek sihir jahat seperti itu? Sssst, ada ... Nenek sihir jahat itu adalah orang-orang jahat yang tega membuat permen sangat lezat tapi dibubuhi bahan beracun. Waladalah ... Seperti apa sih racunnya permen itu? Yuk, kita selidiki!

Tak Sekeren Namanya
Zat beracun itu bernama formalin . Nama lengkapnya larutan formaldehida.Weits... namanya keren, ya! Tapi sayangnya, ternyata nama keren ini berbahaya buat makhluk hidup.
Ups, seberapa bahayanya? Wow, formalin sangat, sangat berbahaya. Bayangkan, setiap ,bakteri langsung mati menggumpal seperti agar-agar jika terkena formalin. Seekor kupu-kupu akan mengering jika menelan formalin. Hiii ... seram ya apakah manusia akan menggumpal jadi agar-agar dan mengering jika kena formalin? Hmm, tidak sih... Namun, formalin dapat menyebabkan manusia mual dan kulitnya terkelupas. Jika manusia makan formalin sedikit demi sedikit, formalin jadi menumpuk dalam tubuh. Berberapa tahun kemudian tubuh manusia dapat terserang penyakit kanker. Woow ... mengerikan. Karena itu formalin tidak boleh ada sedikit pun di dalam bahan makanan. Pokoknya tidak boleh!

Permen Beracun Itu ...
Hu-uh, kenapa sih zat berbahaya seperti formalin kok dibuat? Ssst, formalin sebenarnya berguna untuk membasmi bakteri dan hama. Dokter hewan dan ahli biologi sangat memerlukan formalin untuk mengawetkan contoh hewan. Nah yang salah adah penyihir-penyihir jahat, eh ... orang-orang yang jahat  yang tidak peduli bahwa formalin bukan untuk mengawetkan makanan.

Alami Saja Deh
Iih ... kenapa sih mereka tega membubuhkan formalin dalam permen dan manisan? Permen itu kan kesukaan kita? Yaps, itu karena mereka tak ingin permen cepat basi gara-gara bakteri. Mmm ... kamu tahu kan bakteri juga suka tinggal di makanan? Tapi sebetulnya, bakteri ogah hinggap di manisan atau permen yang terbuat dari gula pekat yang alami, lo. Namun, ingat ... bagaimanapun makanan alami bergula pekat tetap akan basi setelah beberapa hari.

Jurus Penangkal Permen Beracun
  1. Tidak jajan di sekolah.
  2. Minta mama untuk membuatkan kita bekal.
  3. Beli permen dari pabrik yang terkenal mutunya
  4. Cek ricek .. ada enggak ya tanggal kadaluarsa dan izin dinas kesehatan di kemasan? kalau tidak ada, bilang... No Thank You.
Kok permen empuk terasa alot alias liat ketika dikunyah? Hati-hati... itu tanda ada formalin.

( sumber : Majalah Bobo *dengan perubahan seperlunya )

SELAI DAN JELI BUAH


1.BAHAN :

1) Buah, seperti: pala (putil), mangga, jambu biji, pepaya, nenas, dll
2) Gula pasir ¾ kg
3) Asam sitrat atau sari buah nipis secukupnya
4) Natrium benzoat (sebagai zat pengawet) 1 gram
5) Garam dapur secukupnya
6) Panili secukupnya

2.ALAT :

1) Botol selai yang sudah disterilkan
2) Kain saring atau kain blacu
3) Mangkok
4) Panci
5) Parutan
6) Pengaduk
7) Pisau
8) Sendok
9) Penggorengan (wajan)
10) Baskom

3. CARA PEMBUATAN SELAI :

1) Cuci buah yang sudah tua (belum matang) lalu kupas dan buang bijinya.
2) Untuk nenas matanya dibuang tetapi hatinya tak perlu dibuang;
3) Khusus buah pala, kukus daging buahnya selama 10 menit;
4) Parut daging buah dan tambahkan gula serta panili. Aduk sampai rata
kemudian masak selama 1 jam;
5) Setelah mengental, masukkan segera dalam botol dan biarkan botol dalam
keadaan terbalik selama 5 menit;
6) Balik ke posisi semula.

Cara Pembuatan Jeli Buah Segar :

1) Cuci buah yang sudah tua (belum matang), kupas dan buang bijinya.
2) Untuk nenas matanya dibuang tetapi hatinya tidak perlu dibuang;
3) Khusus buah pala, kukus daging buahnya selama 10 menit;
4) Potong kecil-kecil, parut kemudian saring;
5) Diamkan hasil saringan selama 1 jam;
6) Khusus untuk kulit jeruk, diamkan hasil saringan selama 1 malam.
7) Ambil sari buahnya (bagian yang jernih);
8) Tambahkan gula dan natrium benzoat. Bila rasa asam masih kurang,
tambahkan asam sitrat sampai rasa asam seimbang, lalu panaskan hingga
agak mengental;
10) Masukkan segera dalam botol.
                                                           
Catatan :

1) Penambahan gula tidak boleh terlalu banyak atau sedikit karena bisa merubah kekentalan selai atau kekenyalan jeli.
2) Pemanasan harus diperhatikan, jangan sampai terlalu kental atau kurang
kental. Terlalu kental mengakibatkan sari buah banyak yang menguap sedangkan kurang kental mengakibatkan pembentukan selai atau jeli kurang sempurna.

                                 sumber : Internet